• Dapat menimbulkan kebutaan menetap
• Dapat dicegah dengan deteksi dini dan terapi tepat.
Glaukoma adalah penyebab kebutaan nomor 2 di Indonesia setelah katarak, biasanya terjadi pada usia lanjut. Dibeberapa negara 2% penduduk usia diatas 40 tahun menderita Glaukoma, dan di Indonesia Glaukoma sebagai penyebab kebutaan yang tidak dapat dipulihkan.
Glaukoma salah satu penyakit mata yang diakibatkan karena kenaikan tekanan bola mata dan menimbulkan kerusakan saraf penglihatan, sedangkan fungsi saraf mata akan meneruskan bayangan yang dilihat ke otak. Diotak bayangan akan digabungkan dipusat penglihatan dan membentuk benda (vision).
Penyebab
Didalam bola mata bagian depan terdapat cairan jernih yang disebut humor akuwos. Cairan ini dengan teratur akan mengalir dari tempat pembentukan kesaluran luarnya.
Tekanan tinggi disebabkan karena produksi cairan bola mata (humor akuwos) yang berlebihan, atau dapat juga apaila saluran pembuangan keluar yang disebut jaringan trabekula tersumbat.
Mekanisme terjadinya Glaukoma
• Aliran humor akuwos lemah
• Tekanan bola mata tinggi/ Glaukoma
• Kerusakan saraf penglihatan
• Kehilangan penglihatan menetap
Macam-macam Glaukoma
Glaukoma dibagi menjadi 2, yaitu:
• Glaukoma Primer
Dewasa Sudut tertutup
a. Akut
b. Kronis
Sudut terbuka
Kongenital
• Glaukoma Sekunder
Glaukoma ini disebabkan bilik mata depan rusak, sehingga menyebabkan tekanan bola mata tinggi karena berbagai macam penyakit yang tidak ditangani, seperti katarak, dan peradangan atau pemakaian tetes mata / zalf Kortikosteroid yang berlebihan.
Gejala
• Glaukoma Akut
Gejala cukup berat, sakit mata mendadak, penglihatan kabur, mata merah, disertai dengan sakit kepala, serta mual atau muntah. Pada umumnya penderita memerlukan pertolongan darurat untuk sakit kepalanya dan mengabaikan keluhan mata.
• Glaukoma Kronis
Penyakitnya lebih tenang, tanpa sakit kepala, sehingga penderita tidak merasakan adanya kehilangan penglihatan sedikit demi sedikit. Awalnya kehilangan penglihatan malam dan tepi, sedang penglihatan lurus dan dekat masih baik. Umumnya penderita tidak menghiraukan penglihatannya, sehingga memburuk sampai buta.
Deteksi
Pemeriksaan oleh dokter spesialis mata secara teratur adalah jalan terbaik untuk deteksi dini Glaukoma secara dini.
Pemeriksaan mata yang dilakukan:
• Mengukur tekanan bolamata (dengan tonometer aplanasi / schiotz)
• Melihat sudut bilik depan mata (dengan goniolens)
• Memeriksa lapang pandangan (dengan perimetri)
Saran penggunaan TAHITIAN NONI JUICE untuk Glaukoma :
30ml / 4 sendok makan x 4 dalam sehari
[1] Bangun tidur
[2] Jam 11.00 [perut kosong]
[3] Jam 16.00 [perut kosong]
[4] Akan tidur
Diteteskan ke mata, 1 tetes setiap pagi dan malam.
(botol baru buka sebelum dikocok, ditaruh di botol tetes mata)
Hak Patent :
Metode Mentritmen Gangguan Penglihatan dengan Aplikasi Propilaktik Naturaseutikal Dasar Morinda Citrifolia L.
No. Publikasi Internasional : USPTO 20030134002 A1
Tgl. Publikasi Internasional : 17 Juli 2003
Pihak yang mengaplikasi : Morinda Inc., Orem, UT 84507 (US)
Para Penemu Hak Paten : Jensen, Claude Jarakae, Ocampo, Enreque
Abstrak :
Inplementasi penemuan ini berhubungan dengan manfaat satu atau lebih produk olahan tanaman mulberi india, dengan nama ilmiah Morinda Citrifolia L., untuk mentritmen satu atau lebih gangguan mata yang mempengaruhi penglihatan seperti glaukoma, retinopati diabetes, retinitis pigmentosa, katarak, degenerasi makular yang berhubungan dengan usia, rabun senja, buta warna dan kondisi yang berhubungan. Produk olahan Morinda Citrifolia L., dapat berbentuk suplemen, tetes mata atau bentuk lainnya.
No comments:
Post a Comment