Noni kaya akan bioaktif yang bermanfaat untuk mempertahankan atau meningkatkan kualitas kesehatan. Dalam disertasi Dr. Ane Hirazumi Kim (1997), pernah dipublikasikan sekitar 150 nutraseutikal(bioaktif) yang terkandung dalam buah noni.
Saat ini temuan kandungan bioaktif noni diprediksi mencapai 200 jenis, mencakup : aneka lignan, koumarin, polisakarida, flavonoid, fitosterol, asam lemak, asam amino, alkaloid, vitamin, mineral, dll. Dengan adanya program riset noni berkelanjutan awal tahun 2010 para peneliti Tahitian Noni International Inc. mempublikasikan iridoid sebagai bioaktif primer yang terkandung dalam produk olahan noni.
Iridoid merupakan bioaktif yang menjadi kunci beragam manfaat kesehatan TAHITIAN NONI, yang setidaknya selama 15 tahun terakhit merajai industri nutraseutikal (suplemen) dunia. Iridoid itu pula yang menjadikan noni jauh lebih unggul dibandingkan produk superfruit maupun herbal Cina.
Acai dan manggis yang diklaim sebagai superfruit, nyatanya sama sekali tidak mengandung bioaktif iridoid (grafik 1). Acai dan manggis tidak lebih dari food plant (tanaman makanan) layaknya jeruk atau pepaya yang hanya mengandalkan flavonoid atau karotenoid, bukan murni medicinal plant (tanaman obat) seperti noni. Begitupun herbal-herbal Cina, kandungan iridoidnya tidak signifikan (grafik 2). Padahal iridoid sangat menentukan kualitas (stabilitas & bioavailabilitas) serta khasiat (bioaktivitas suatu produk nutraseutikal).
Ini adalah fakta ilimiah yang sebaiknya diketahui calon konsumen. Terutama bila dihadapkan pada klaim suplemen yang janggal.
Sumber : IA'ORANA Vol. 30 - juni 2010
No comments:
Post a Comment