Wednesday, December 23, 2009

Masalah Merokok dan Tahitian Noni


Kecanduan merokok telah dikaitkan dengan lebih dari 400.000 kematian di Amerika Serikat setiap tahunnya. Bahkan statistik memperlihatkan untuk seliap batang rokok yang anda hisap akan memperpendek umur anda sebanyak 14 menit. bila anda merokok, ini akan meningkatkan resiko terkena kanker paru-paru, emfisema (pelebaran dan pecahnya gelembung paru-paru - Red), penyakit jantung koroner dan masih banyak yang lain. Tragisnya, merokok tidak hanya berbahaya bagi si perokok menurun juga bagi keluarga, rekan sekerja dan teman-temannya sebagai perokok pasif. Pada bayi berusia hingga 18 bulan, merokok pasif berhubungan dengan sekitar 300.000 kasus bronkitis dan pneumonia tiap tahunnya. Merokok seeara pasif juga meningkatkan resiko anak-anak untuk menderita masalah gendang telinga tengah, batuk, sesak nafas dan asma.

Banyak perokok yang ingin berhenti namun mengalami kesulitan baik secara fisik maupun emosional dikarenakan kecanduan nikotin yang diakibatkan oleh merokok. Untuk bisa berhenti merokok akan lebih baik bila anda mulai dengan perubahan sikap serta meneoba suplemen alami seperti noni. Dr William McPhilamy, seorang spesialis dalam bidang kecanduan, telah menjumpai banyak kesuksesan saat menggunakan noni dalam praktek medisnya.
Dalam penelitian Dr. Neil Solomon, dari 948 orang yang mengkonsumsi noni juice untuk membantu berhenti merokok, 56% di antaranya melaporkan keberhasilan, yaitu mereka berhenti merokok selama sebulan atau lebih.

Dosis penggunaan noni: jumlah konsumsi rata-rata dari 56% orang yang melaporkan keberhasilan adalah 90 cc setiap hari. Mayoritas dari pengguna noni yang berhenti merokok meminum 30cc noni x 3 dengan menahannya terlebih dahulu di mulut

No comments:

Post a Comment

Pakar Kesehatan Berpendapat :

Pakar Kesehatan Berpendapat :
"Tahitian Noni Juice membantu proses penyembuhan pasien diabetes dengan 3 jalan : meningkatkan sekresi insulin pada pankreas, penyerapan glukosa pada jaringan dan mereduksi penyerapan glukosa pada dinding usus" (Dr. Djoko Maryono SpPD SpJK, Internist and Cardiologist)



Translate to :

or HERE

Artikel, Kesaksian, Video