Friday, December 25, 2009

Penyakit Multiple Sclerosis dan Parkinson dengan Tahitian Noni

Multiple sclerosis atau MS adalah penyakit kronis pada sistern syaraf pusat. Penyakit ini dimulai dengan kerusakan pada myelin - lapisan lernak yang rnenyelimuti serat-serat syaraf di dalam sistem syaraf pusat. Secara umum, diagnosa atas penyakit ini muncul di antara usia 20 hingga 40 tahun. Gejala-gejala awal dari kondisi ini meliputi kesulitan dalam berjalan, sensasi-sensasi yang tidak normal seperti mati rasa atau kesemutan, nyeri pada mata dan hilangnya penglihatan, ucapan yang tidak jelas, gemetaran dan hilangnya koordinasi. Dalam perjalanannya, penderita MS akan mernperlihatkan kemajuan sebelurn kondisinya bertambah buruk dan siklus tersebut akan terus berulang. Gejala-gejalanya akan semakin akut seiling dengan waktu dengan sedikit kemajuan di antaranya.

Penyebab dari MS sendiri rnerupakan suatu topik dalam dunia medis yang terus digali secara aktif. Layaknya penyakit kronis lainnya, faktor keturunan nampaknya berperan dalam kernungkinan seseorang untuk terkena multiple sclerosis. Di Amerika Serikat, 1 dari 1.000 orang mempunyai kernungkinan untuk terkena MS. Namun angka tersebut meningkat menjadi 1 dari 100 orang bib seseorang memiliki kerabat dekat (orang tua, adik kakak) yang telah didiagnosa menderita MS. Selain faktor keturunan, para ilrnuwan percaya bahwa virus, polusi dan sistem kekebalan tubuh lUrut mernicu timbulnya multiple sclerosis. Secara alami, Tahitian noni dikaitkan dengan MS oleh karena MS menyerang sistern syaraf dan noni telah terbukti berhasil dalam meningkatkan kesehatan sistem syaraf dengan meniadakan efek-efek negalif akibat MS. Kerusakan lapisan perlindungan myelin dan area lainnya akan dibantu oleh kemampuan noni dalam meremajakan sel-sel “sakit” di sekujur tubuh.
Dalam cara yang sama, noni juga berguna bagi jutaan penderita Parkinson di Amerika. Parkinson adalah penyakit sistem syaraf pusat yang memiliki karakteristik gerakan gerakan yang tidak bisa dikontrol dan menjadi lebih parah seiring dengan waktu. Parkinson juga ditandai dengan tingkat unsur kimia otak, Dopamine adalah suatu syaraf pemancar yang mengirimkan sinyal ke otak untuk mengatur gerakan dan koordinasi. Yang tidak dimengerti oleh para ilmuwan adalah bagaimana sel-sel otak yang memproduksi dopamine pada penderita Parkinson lebih cepat mati dibandingkan orilllg normal. Beberapa gejala-gejala Parkinson antara lain:
• keseimbangan dan koordinasi,yang terganggu
• pergerakan yang lambat
• tubuh dan kaki tangan yang kaku
• tangan, lengan, paha, rahang dan muka yang bergetar
Resiko terkena Parkinson akan semakin tinggi seiring dengan umur. Beberapa ilmuwan memperkirakan bahwa penyakit Parkinson mungkin disebabkan oteh racun-racun yang secara khusus merusak syaraf-syaraf otak yang berhubungan dengan produksi dopamine. Sebagai contoh, para ilmuwan tahu bahwa terdapat racun yang menyebabkan gejala-gejala seperti Parkinson, yaitu MPTP. Metode perawatan yang umum bagi penderita Parkinson antara lain dengan medikasi, operasi dan terapi fisiko. Dr. Neil Solomon mengamati banyak pasien yang mengalami efek samping dari medikasi seperti mutut yang kering, mual, pusing, kebingungan, halusinasi, terus mengantuk dan insomnia. Dalam penelitian Dr. Neil Solomon, dari 28 orang yang mengkonsumsi noni untuk mengatasi gejala multiple sclerosis, 50% di antaranya melaporkan adanya kemajuan. Jumlah rata-rata yang dikonsumsi oleh mereka adalah 105 cc per hari.

Dalam penelitian Dr. Neil Solomon, dari 27 orang yang mengkonsumsi noni untuk mengatasi gejala Parkinson, 48% di antaranya melaporkan adanya kemajuan. Jumlah dosis noni yang dikonsumsi oleh mereka adalah 105 cc per hari.



No comments:

Post a Comment

Pakar Kesehatan Berpendapat :

Pakar Kesehatan Berpendapat :
"Tahitian Noni Juice membantu proses penyembuhan pasien diabetes dengan 3 jalan : meningkatkan sekresi insulin pada pankreas, penyerapan glukosa pada jaringan dan mereduksi penyerapan glukosa pada dinding usus" (Dr. Djoko Maryono SpPD SpJK, Internist and Cardiologist)



Translate to :

or HERE

Artikel, Kesaksian, Video