Friday, December 25, 2009

Penyakit Obesitas (kegemukan) dengan Tahitian Noni


Sejumlah 2/3 dari orang dewasa di Amerika secara mengejutkan berada pada tingkat kegemukan yang signifikan menurut Institut Jantung, Paru-paru dan Darah Nasional. ltu berarti lebih dari 100 juta penduduk Amerika berada pada resiko yang lebih besar untuk mengidap kondisi kesehatan serius yang berkaitan dengan kegemukan dan obesitas. Beberapa dari kondisi ini termasuk: darah tinggi, kelainan lipid, diabetes tipe 2, penyakit jantung koroner, stroke, kelainan kencing kemih, pengapuran, terhentinya pemafasan saat tidur, masalah pemafasan, dan bahkan kanker. Tidak mengherankan bila berat badan telah menjadi lebih dari masalah sosial Amerika Serikat.
Kebanyakan tes untuk obesitas berdasarkan tidak hanya dari berat badan. Tes tersebut biasanya meliputi informasi tertentu persentase lemak tubuh seseorang, suatu ukuran seperti lingkar pinggang atau lengan dan Indeks Massa Tubuh (Body Mass Index/BMI). Namun demikian berat badan dapat menjadi indikator awal bagi keseluruhan kesehatan dan lebih mudah diukur dibandingkan persentase tubuh .

Tahitian noni memiliki rangkaian kalndungan peningkat kesehatan dan telah dilaporkan oleh banyak orang manpum membantu fungsi tubuh ke tingkat yang lebih tinggi. Banyak penderita obesitas mengindikasikan bahwa mcreka mengalami kelelahan yang luar biasa dalam melakukan aktivitas sehari-hari atau kegiatan apapun. Walaupun demikian, berdasarkan penelitian Dr. Neil Solomon sebanyak 86% orang yang meminum tahitian noni melaporkan adanya peningkatan energi. Hanya dari peningkatan energi saja maka mereka yang memiliki kelebihan berat badan atau obese akan dapat mempertahankan gaya hidup yang lebih aktif sehingga akan mengarah pada penurunan berat badan dan kebugaran yang lebih baik.
Cara lain dimana noni dapat membantu seseorang untuk mengurangi berat badan adalalah dengan meningkatkan kualitas tidur, yang akan membantu dalam pengaturan kadar gula dalam darah (diabetes secara langsung diasosiasikan dengan kelebihan berat badan), dan dengan meningkatkan jumlah anti oksidan dalam tubuh. Sebagai contoh, kita sekarang tahu bahwa tanpa tidur yang cukup maka metabolisme tubuh akan merosot sehingga sulit bagi seseorang untuk menurunkan berat badannya. Kurang tidur akan mengurangi jumlah pelepasan hormon pertumbuhan (Growth Hormonef/GH). GH membantu mengatur proporsi lemak dan otot dalam tubuh sejak dewasa. Adanya pengurangan GH juga menyebabkannya metabolisme.
Dalam penelitian Dr. Neil Solomon atas peminum tahitian noni, Dr. Neil Solomon menemukan bahwa mayoritas dari mereka melaporkan kualitas tidur yang lebih baik keUka meminum tahitian noni. pari 2.164 orang yang mengkonsulnsi tahitian noni untuk membantu tidur mereka, 71% hanya melaporkan hasil yang positif dengan mengkonsumsi rata-rata 75 cc setiap hari. Anti oksidan juga membantu seseorang untuk mengurangi berat badan karena mereka membantu memperlambat proses penuaan sekaligus mengembalikan kesehatan pada tingkat selular. Bila sel-sel tubuli sakit maka fungsi per-tahanan hidup mereka adalah dengan meningkatkan kerja. sistem tubuh ke tingkat yang lebih tinggi. Fungsi pertahanan hidup ini meliputi mempertahankan berat badan untuk. “masa-masa” sulit layaknya beruang yang akan memasuk masa hibemasi. Bila anda mendapatkan jumlah anti oksida anda dengan meminum tahitian noni maka anda akan membantu tubuh untuk mengurangi berat badan denga.meningkatkan kesehatan seluruh dan membawanya keluar dari “fase pertahanan hidup”. Dalam penelitian Dr. Neil Solomon dari 5.848 orang yang mengkonsumsi tahitian noni untuk membantu masalah berat badan, 6% di antaranya melilpurkan adanya penurunan berat badan.


Dosis penggunaan noni: jumlah konsumsi rata-rata dari 6% orang yang melapor
kan keberhasilan adalah 75 cc setiap hari .



No comments:

Post a Comment

Pakar Kesehatan Berpendapat :

Pakar Kesehatan Berpendapat :
"Tahitian Noni Juice membantu proses penyembuhan pasien diabetes dengan 3 jalan : meningkatkan sekresi insulin pada pankreas, penyerapan glukosa pada jaringan dan mereduksi penyerapan glukosa pada dinding usus" (Dr. Djoko Maryono SpPD SpJK, Internist and Cardiologist)



Translate to :

or HERE

Artikel, Kesaksian, Video