Wednesday, December 23, 2009

Tahitian Noni untuk penyembuhan Arthritis

Dalam pengetian umum tentang arthritis, terdapat banyak penyakit yang menyebabkan rasa sakit yang berhubungan dengan pergerakan tubuh. Faktanya, terdapat lebih dari 100 macam penyakit rematik yang sering salah didiagnosa sebagai arthritis. Termasuk dalam daftar penyakit tersebut antara lain bursitis (radang kandung sega di muka tempurung lutut-Red), tendonitis (radang urat-Red), lupus sistematik dan penyakit jaringan halus dan jaringan penghubung. Apapun jenis penyakitnya, rasa sakit yang luar biasa akan selalui menyertai sang penderita.

Arthritis, baik disebut sebagai osteoarthritis, (OA) ataupun degenerative joint disease (DJD), ditemukan pada persendian tubuh, umumnya di daerah lutut dan jari-jari. Persediaan tersebut menjadi bengkak dan nyeri karena aus dan terluka. Tulang muda yang biasanya menjadi bantalan bagi persendian mulai menghilang, menyebabkan tulang sendi saling bergesekan satu dengan yang lainnya tanpa perlindungan. Kondisi seseorang semakin di perparah dengan bertambahnya usia.
Arthritis rematik, di satu sisi, dapat menyerang semua umur dan sekujur tubuh. Oleh karena itu disebut sebagai penyakit sistematik. Penyakit tersebut adalah penyakit autoimmune yang menyebabkan tubuh menghancurkan jaringan tubuhnya sendiri laksana benda asing.
Gejala-gejala dari arthritis rematik ini antara antara lain disfungsi persendian dari ringan hingga berat, demam, kehilangan berat badan, kaku, nyeri dan kehilangan energi. Seringkali terdapat benjolan berwarna merah dan sakit di sekitar persendian yang terkena rematik. Pada salah satu bentuk penyakit autoimmune yang diasosiasikan dengan arthritis, sindroma sjogren, maka mata dan mulut menjadi sangat kering karena kelenjar ludah juga terserang.
Beberapa tahun terakhir ini telah dipublikasikan beberapa penelitian menarik yang memberikan harapan bagaimana mengalahkan arthritis dengan cara lebih aman. Penyakit tersebut ternyata menyebabkan tubuh secara berlebihan memproduksi suatu enzim yang disebut enzim COX2.

Sebenarnya terdapat dua macam enzim COX dalam tubuh, yaitu COX1 da COX2. COX1 disebut sebagai enzim COX yang baik sedangkan COX2 adalah enzim yang jahat.
COX1 mudah diidentifikasi dan berperan penting dalam mengatur fungsi sel. Sementara COX2 biasanya tidak terdeteksi namun meningkat dengan tajam di saat terjadi peradangan akut.
COX1, si enzim baik, menciptakan prostaglandins yang berfungsi melindungi jalinan perut dan berbagai bagian dalam tubuh. Sedangkan COX2 menciptakan prostaglandins yang menyebabkan peradangan pada persendian, otot dan area lainnya. Gen COX1 yang baik ditemukan dan diidentifikasi pada kromosomm 2; gen COX2 terdapat di kromosom 9.
COX1 sangat penting bagi pembekuan darah dan perlindungan perut. Sementara COX2 adalah pemeran utama dalam peradangan, nyeri dan demam. Obat anti peradangan yang tidak mengandung steroid (NSAIDS = Nonsteroidal anti-inflammatory drugs) dan berbagai obat arthritis lainnya secara tajam mengurangi produksi kedua enzim tersebut dalam tubuh, dengan demikian mengurangi peradangan namun sekaligus menciptakan bahaya dikarenakanan turunnya perlindungan bagi jalinan perut. Situasi yang ideal adalah dengan menemukan suatu substansi yang dapat menghambat COX2 namun tidak mempengaruhi COX1 secara signifikan. Substansi tersebut adalah ”TAHITIAN NONI JUICE”.
Para peneliti di Laboratorium penelitian independen menemukan bahwa memang benar TAHITIAN NONI JUICE adalah penghambat COX2. Sebagai tambahan, Juice tersebut hanya sedikit sekali, bahkan tidak sama sekali, mempengaruhi enzim COX1. Saat para ilmuwan membandingkan rasio ”TAHITIAN NONI JUICE” dalam menghambat COX2 dengan obat arthritis yang bisa diresepkan, mereka menemukan bahwa TAHITIAN NONI JUICE sangat baik di bandingkan dengan obat-obatan tersebut. Lebih jauh, ”TAHITIAN NONI JUICE” menunjukkan tidak adanya efek samping yang pasti terdapat pada obat-obatan.
Berikutnya, para peneliti membandingkan rasio ”TAHITIAN NONI JUICE” dalam menghambat COX2 dengan NSAIDS. Pada kategori ini, ”TAHITIAN NONI JUICE” mempunyai performa yang jauh lebih baik dibandingkan dengan obat yag dapat dibeli bebas tersebut. Dan sekali lagi, noni menunjukkan tidak adanya efek samping yang negatif dibandingkan dengan NSAIDS.10
Terdapat pula cara lain bagaimana noni sanggup meringankan gejala-gejala arhtritis yag tidak menyenangkan. Rasa sakit adalah situasi yang paling tidak enak pada arthritis.
Sebuah laboratorium di Perancis melakukan suatu penelitian yang memperlihatkan tikus, yang diberikan Morindra citrifolia (Noni) dalam bentuk cair, mempunyai waktu bereaksi yang secara signifikan lebih lama saat di taruh di piring panas. Para peneliti tersebut menyimpulkan bahwa noni mempunyai kualitas penahan rasa sakit yang baik melalui eksperimen di atas.11 Selanjutnya, Morinda citrifolia (NONI) juga mengandung scopoletin, yang mempunyai efek anti peradangan dan penghambat histamin, di mana keduanya sangat baik bagi kelancaran pergerakan sendi. Akhirnya, adanya peningkatan kualitas sel tubuh oleh noni akan meminimalkan kerusakan-kerusakan yang mungkin terjadi pada persendian dan jaringan tubuh di sekitarnya.
Secara menakjubkan, sebesar 75% dari 1.737 orang yang menderita osteoarthritis ataupun arthritis rematik melaporkan gejala yang membaik setelah meminum noni juice.


Takaran Penggunaan ”TAHITIAN NONI JUICE” untuk Artritis: Jumlah konsumsi rata-rata dari 75% responden yang mengalami kemajuan kesehatan yang positif adalah 90 cc setiap hari.



No comments:

Post a Comment

Pakar Kesehatan Berpendapat :

Pakar Kesehatan Berpendapat :
"Tahitian Noni Juice membantu proses penyembuhan pasien diabetes dengan 3 jalan : meningkatkan sekresi insulin pada pankreas, penyerapan glukosa pada jaringan dan mereduksi penyerapan glukosa pada dinding usus" (Dr. Djoko Maryono SpPD SpJK, Internist and Cardiologist)



Translate to :

or HERE

Artikel, Kesaksian, Video