Thursday, September 9, 2010

Mengenal Penyakit Chikungunya

Chikungunya: Penyakit kota yang meniru demam dengue (dengue fever), yang terlihat terutama di Afrika, subkontinen India, dan Asia Tenggara, disebabkan oleh arbovirus yang ditularkan oleh nyamuk-nyamuk Aedes. Sifat yang paling terkemuka dan sering adalah arthritis yang parah. Demam chikungunya pertama kali digambarkan dalam bentuk epidemik di Afrika Timur pada tahun 1952-1953. Virusnya adalah arthropod-borne (oleh karenanya adalah arbovirus) dan termasuk keluarga Togaviridae, genus Alphavirus. Infeksi-infeksi manusia didapat dengan gigitan dari nyamuk-nyamuk Aedes aegypti yang terinfeksi, dan epidemik-epidemik didukung oleh penularan manusia-nyamuk-manusia. Siklus epidemik ini adalah serupa pada yang dari dengue dan demam kuning kota. Demam chikungunya dikarakteristikan oleh penimbulan yang tiba-tiba, kedinginan dan demam, sakit kepala, mual, muntah, arthralgia, dan ruam (rash). Berlawanan dengan dengue, chikungunya dikarakteristikan oleh episode demam yang lebih singkat, oleh arthralgia yang bertahan pada beberapa kasus-kasus, dan oleh ketidakhadiran yang menguntungkan dari kematian-kematian. Chikungunya dalam Swahili berarti "yang menekuk" merujuk pada sikap badan yang membungkuk dari pasien-pasien yang disedihkan dengan nyeri sendi yang parah dari penyakit ini.

Penyakit chikungunya ini sering kali menyerang masyarakat dalam jumlah besar. Tidak menutup kemungkinan 90 % dari masyarakat dalam satu desa. Penyakit ini dapat menyebabkan orang lumpuh sementara ini.
Gejala Demam Chikungunya mirip dengan Demam Berdarah Dengue yaitu Demam yang tinggi, menggigil, sakit kepala, mual, muntah, sakit perut, nyeri sendi dan otot serta bintik-bintik merah pada kulit terutama badan dan lengan.
Bedanya dengan demam berdarah dengue, pada chikungunya tidak ada perdarahan hebat, renjatan (shock) maupun kematian. Masa inkubasi dari demam Chikungunya dua sampai empat hari. Manifestasi penyakit berlangsung tiga sampai 10 hari .
Virus ini termasuk Self Limiting Disease alias hilang dengan sendirinya. Namun rasa nyeri masih tertinggal dalam hitungan minggu sampai bulan.

Sumber dan Cara Penularan
Penularan demam chik ( sebutan untuk penyakit chikungunya ) terjadi apabila penderita yang sakit digigit oleh nyamuk Aedes aegypti yang sudah membawa virus chik kemudian menggigit orang lain. Cara penularannya sama seperti pada umumnya penyakit yang bersumber dari nyamuk. Biasanya juga dapat menyebar dengan cepat ke tetangga sekitar dan bahkan kabupaten sekitar.

Gejala

Pada saat virus berkembang biak di dalam darah, penderita merasa nyeri pada tulang, terutama di seputar persendian, sehingga tidak berani menggerakkan anggota tubuh. Gejala tersebut tidak menyebabkan kelumpuhan. Penderita bisa menggerakkan tubuhnya seperti sediakala setelah sembuh.

Tanda - Tanda

1. Demam tinggi mendadak sampai 39 C selama 5 hari, dikenal pula sebagai demam lima hari.
2. Kulit kemerah - merahan
3. Nyeri / linu pada persendian, terutama pada sendi lutut, pergelangan, jari kaki dan tangan serta tulang belakang, dapat disebut sebagai demam tulang atau flu yang kadangkala sampai menimbulkan kelumpuhan sementara.
4. Sakit kepala, bercak-bercak darah dibawah selaput putih mata, dan sedikit fotofobia (takut cahaya).

Pencegahan
Karena penyakit chikungunya ini vektornya sama dengan penyakit DBD maka prinsip dasar pencegahannya juga sama dengan pencegahan pada penyakit DBD.
* Melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan melakukan 3M Plus yaitu: Menguras, Menutup, Mengubur dam Menghindari gigitan nyamuk seperti memakai kelambu, memasang kawat kasa, memakai obat gosok anti nyamuk, menaburkan larvasida, memlihara ikan pemakan jentik.

* Pintu dan jendela rumah sebaiknya dibuka setiap hari, mulai dari pagi hari sampai sore, agar udara segar dan sinar matahari dapat masuk, sehimgga terjadi pertukaran udara dan pencahayaan yang sehat.


Cara Penanganan

Belum ada vaksin maupun obat khusus untuk Chikungunya.
Untuk mengurangi gejalanya :
* Minum obat penghilang rasa sakit dan demam.
* Kompres dengan air hangat
* Makan makanan yang bergizi seimbang
* Perbanyak mengkonsumsi buah-buahan segar
* Konsumsi vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh
* Istirahat yang cukup
* Apabila sakit berlanjut, segera ke pelayanan kesehatan terdekat
Penggunaan TAHITIAN NONI BIOACTIVE BEVERAGE
Penggunaan TNBB secara teratur akan meningkatkan daya tahan (imunitas) tubuh kita.
Dengan meningkatkan imunitas tubuh, maka penyakit-penyakit akan sulit untuk menyerang tubuh kita.
Jika sudah terserang suatu penyakit, misal Chikungunya, dengan mengkonsumsi TNNB, maka akan membantu tubuh kita membangun suatu antibodi untuk melawan virus yang ada di tubuh.
Sehingga mempercepat proses penyembuhan, misal mempercepat penurunan demam, sakit kepala akibat serangan chikungunya dan meminimalisir rasa nyeri pada sendi-sendi dari penyakit Chikungunya, yang biasanya masih sering terjadi pasca serangan.

1 comment:

  1. Pengobatan penyakit chikungunya dengan obat-obat herbal jauh lebih mudah dan tanpa efek samping yang membahayakan.

    ReplyDelete

Pakar Kesehatan Berpendapat :

Pakar Kesehatan Berpendapat :
"Tahitian Noni Juice membantu proses penyembuhan pasien diabetes dengan 3 jalan : meningkatkan sekresi insulin pada pankreas, penyerapan glukosa pada jaringan dan mereduksi penyerapan glukosa pada dinding usus" (Dr. Djoko Maryono SpPD SpJK, Internist and Cardiologist)



Translate to :

or HERE

Artikel, Kesaksian, Video